KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya kita semua dianugrahi kekuatan
dan kesehatan sehingga kita dapat bersama-sama menjalani aktivitas kita
masing-masing setiap harinya. Dan kita masih dianugrahi keterampilan dalam
membuat makalah ini. Tujuan kami membuat makalah ini adalah agar pengetahuan
kita bisa lebih luas lagi.
Teman-teman
yang saya sayangi, sebagai pelajar, belajar akan selalu ada dalam diri kita,
bahkan mesti tertanam sepanjang masa. Banyak ilmu bisa kita pelajari untuk
memperoleh pengalaman, pengeahuan, dan pengetahuan sebagai bekal hidup kita.
Salah satunya adalah ilmu pengetahuan alam. (IPA)
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tentang alam sekitar.Dengan
mempelajari IPA, kita diajak untuk memahami alam sekitar dengan segala
fenomenanya.
Di dalam
makalah ini, saya akan menuliskan beberapa dari PENYAKIT DAN KELAINAN PADA
SISTEM TRANSPORTASI DARAH pada manusia, agar lebih mudah untuk dipahami.
Akhirnya, kita berharap agar makalah ini dapat berguna bagi
kita dalam pembelajaran. Terima kasih.
Kendari, 28 Jan. 15
Penyusun,
( Widy Aprillia Malik )
.
Daftar
isi
Kata Pengantar
Daftar
Isi...........................................................................................ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang..............................................................................1
1.2
Tujuan
..........................................................................................
1.3
Manfaat
...........................................................................................
Bab 2 Pembahasan
............................................................................
2.1Pengertian ......................................................................................
2.2Sel – Sel Darah.................................................................................
2.3Peredaran Darah................................................................................
2.4Macam Penyakit Pada Sistem
Transportasi .......................................
2.5Penyakit yang
berhubungan dengan darah.........................................
2.6Cara mencegah
Penyakit yang berhubungan dengan darah................
2.7Teknologi pada
sistem peredaran darah.............................................
Bab 3 Kesimpulan dan Saran
............................................................
3.1 A. Kesimpulan
...................................................................................
3.2 B. Saran
.............................................................................................
Daftar
Pustaka..............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Selama
proses kehidupannya, di dalam tubuh makhluk hidup terjadi proses transportasi.
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengedarkan nutrisi ataupun oksigen dari
satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lainnya. Tumbuhan ataupun hewan
memanfaatkan organ ataupun jaringan yang terdapat pada tubuhnya untuk
menjalankan sistem transportasi ini. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin
hari semakin pesat. Begitu juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang
dengan pesatnya mengikuti semakin modernnya zaman. Dengan hal itu lah dapat
memunculkan teknologi-teknologi yang dapat menolong umat manusia mengobati
penyakit. Di makalah ini dijelaskan. tentang kelainan dalam system peredaran manusia. Sistem transportasi pada manusia sangat penting untuk
berbagai kebutuhan penunjang hidup. kelainan aau penyakit dapat disebabkan oleh
faktor keturunan dan faktor lainnya. Kelainan
yang menyerang sistem peredaran darah sering kali menimbulkan
masalah yang serius dalam kesehatan. Misalnya, penyakit
jantung yang telah menyebabkan lebih bnayak korban setiap tahunnya di
bandingkan dengan macam penyakit lainnya. Di dalam
makalah ini saya akan menjelaskan tentang kelainan & penyakit pada sistem
transportasi pada manusia.
1.2
tujuan
1.
Agar lebih memahami lagi dengan pelajaran IPA tentang KELAINAN & PENYAKIT
PADA SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIA.
2.
Bisa membuat tugas makalah dengan baik yang diberikan oleh bapak/ibu guru.
3.
Untuk menambah pengetahuan.
1.3
Manfaat
1. Bagi siswa
a. Menambah minat dan
motivasi siswa untuk mempelajari biologi sehingga
dapat meningkatkan
pemahaman siswa khususnya terhadap materi struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan.
b. Marangsang
ketertarikan siswa akan penelitian objek biologi yang berasal dari lingkungan
sekitar atau yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan
sikap ilmiah dengan baik dan melatih berpikir kritis dalam
memecahkan
setiap persoalan yang ada di lingkungan sekitar
2. Bagi sekolah
a. Menambah informasi
bahwa di lingkungan sekitar kita tersedia pula sumber
belajar yang dapat
digunakan untuk pembelajaran biologi.
b. Memberikan
informasi mengenai sumber belajar biologi yang dapat dikemas
dalam bentuk bahan
ajar sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam
pembelajaran.
Bab II
Pembahasaan
2.1 pengertian
Sistem Peredaran Darah Manusia adalah sistem transportasi dibutuhkan untuk membawa dan memasukkan zat-zat
makanan dari suatu organ ke organ lain yang membutuhkan serta membuang sisanya
ke lingkungan.
Sistem
transportasi pada tubuh manusia berfungsi untuk mengangkut nutrisi, oksigen,
karbondioksida serta sisa metabolisme. Proses ini berlangsung terus menerus
selama kehidupan manusia. System peredaran darah pada
manusia terdiri atas darah dan alat peredaran darah.
Gangguan pada Sistem
Peredaran Darah Manusia - Terdapat beberapa penyakit
atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Untuk
itu, dikembangkanlah teknologi yang berhubungan dengan sistem peredaran darah
manusia, di antaranya EKG (Elektrokardiograf), alat pacu jantung (defibrilator),
dan kateter balon.
Adanya
gangguan pada peredaran darah memang sangat mengganggu, hal ini sering kali
menjadikan kondisi tubuh kurang bahkan tidak fit. Akibatnya kegiatan manusia
menjadi terganggu.
2.2 sel- sel darah
Pada
manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 % protein,dan senyawa
organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama Nacl.
Plasma darah
berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya
jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
b. Sel-Sel DarahSel-sel darah adalah sel-sel yang
hidup. Sel-sel darah tidak terbelah, melainkan langsung di ganti oleh sel-sel
baru dari sum-sum tulang belakang.
Ada tiga
macam sel-sel darah yaitu :
1) Eritrosit
(Sel darah merah)
Eritrosit
berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya
(bikonkaf) dan tidak berinti. (Istamar syamsuri,dkk.2006).
Warna
eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen (O2),
jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah,
jika O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
Proses
Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.
Sel
yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas (sel batang mieloid) yang
mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit
bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan
pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa (lien) dan hati.
Jumlah
Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat
tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8
juta permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta
permililieter kubik darah.
2) Leukosit ( sel darah Putih)
Terdapat
enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit,
limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula
sehingga sering disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut
agranulasit (tidak bergranula).
Bahan-bahan
yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti
hal nya sel-sel lainnya.
Orang
dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri
dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 %
limfosit.
Masa
hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai
karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan,
limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.
3) Trombosit
(keping-keping darah)
Trombosit
berguna untuk menggumpalkan darah.
Keping
darah berbentuk cakram dan tidak berinti.
Masa
hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah
kelimpa untuk di hancurkan.
Jumlah
keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3darah.
Susunan
Darah[3]. serum darah atau plasma terdiri
atas:
a. Air:
91,0%
b. Protein:
8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen).
c. Mineral:
0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,
magnesium dan zat besi, dll).
d. Garam.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
1. Albumin
2. bahan
pembeku darah
3. immunoglobin
(antibodi)
4. hormon
5. berbagai
jenis protein
6. berbagai
jenis garam
2.3 peredaran darah
Ada dua
macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :
1. Peredaran darah kecil.
Adalah
peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri
pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.
2. Peredaran darah besar
Adalah
peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan
akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Oleh karena
pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka manusia di
katakan memiliki peredaran darah ganda.
Sistem peredaran darah tertutup dan
peredaran darah ganda
Dalam
keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan
kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga
darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal
ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran
darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar
(jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati
jantung sebanyak 2 kali.
2.4 macam penyakit pada sistem
transportasi
1.
Anemia / Penyakit Kurang Darah Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita
kekurangan darah akibat kurangnya kandungan hemoglobin dalam darah. Akibatnya
tubuh akan kekurangan oksigen dan berasa lemas karena hemoglobin bertugas
mengikat oksigen untuk disebarkan ke seluruh badan. Anemia (dalam bahasa
Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah
normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam
jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
2. Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika terjadi luka. Hemofili merupakan penyakit turunan. Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa. Hemofilia adalah salah satu penyakit genetik tertua yang pernah dicatat.[1] kelainan perdarahan yang diturunkan yang terjadi pada seorang laki-laki tercatat dalam berkas Talmud pada Abad Kedua.[1] Sejarah modern dari hemofilia dimulai pada tahun 1803 oleh John Otto yang menerangkan adanya anak yang menderita hemofilia.[1] Pada tahun 1820, untuk pertama kalinya dilakukan ulasan tentang hemofilia oleh Nasse.[1] Pembuktian adanya kecacatan pada proses pembekuan darah pada hemofilia dilakukan oleh Wright pada tahun 1893.[1] Namun, faktor VIII (FVIII) belum teridentifikasi hingg tahun 1937 ketika Patek dan Taylor berhasil mengisolasi faktor pembekuan dari darah, yang saat itu disebut sebagai faktor antihemofilia (AHF).[1] Suatu bioasai dari faktor VIII diperkenalkan pada tahun 1950. Walaupun hubungan antara FVIII dan faktor von Willbrad (vWF) telah diketahui, namun hal ini tidak disadari saat itu. Pada tahun 1953, kurangnya faktor VIII pada pasien dengan defisiensi vWF pertama kali dijelaskan. Penelitian berikutnya oleh Nilson dan kawan-kawan mengindikasikan adanya interaksi antara 2 faktor pembekuan sebelumnya. Pada tahun 1952, penyakit christmas pertama kali dideskripsikan dan nama penyakit tersebut diambil dari nama keluarga pasien pertama yang diteliti secara menyeluruh. Penyakit ini sangat berbeda dari hemofilia karena pencampuran plasma pasien penyakit christmas dengan plasma pasien hemofilia menormalkan masa pembekuan (clotting time/CT) karena itu hemofilia A dan B kemudian dibedakan. Pada awal tahun 1960an, kriopresipitat adalah konsentrat yang pertama kali ada untuk terapi hemofilia. pada tahun 1970an, lyophilized intermediate-purity concentrates atau konsentrat murni liofil menengah pertama kali dibuat dari kumpulan darah donor. sejak saat itu terapi hemofilia secara dramatis berhasil meningkatkan harapan hidup penderitanya dan dapat memfasilitasi mereka untuk pembedahan dan perawatan di rumah Pada tahun 1980an, risiko tertular penyakit yang berasal dari konsentrat FVII pertamakali diketahui. kebanyakan pasien dengan hemofilia berat terinfeksi oleh penyakit hepatitis B dan hepatitis C. pada akhir tahun 1980an hampir semua pasien hemofilia berat terinfeksi hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C dan HIV. teknik virisidal terbaru kemudian ditemukan dan efektif membunuh virus-virus tersebut. standar terbaru tatalaksana hemofilia sekarang menggunakan konsentrat FVIII rekombinan sehingga dapat menghilangkan risiko tertular virus.
3. Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanan diastolisis kurang lebih antara 90-110 mmHg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
4. Hipotensi / Penyakit Darah Rendah Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100 mmHg (milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa)(Hydrargyrum = air raksa). HIPOTENSI merupakan kondisi tekanan darah yang terlalu rendah, yaitu apabila tekanan darah sistolik <>diastolik <>diastolic adalah tekanan saat pengisian darah di jantung sebelum dipompakan ke seluruh tubuh. Jika pengisian kurang, aliran darah di pembuluh koroner jantung akan berkurang dan dapat menyebabkan serangan jantung. Didalam tubuh kita terdapat sel-sel khusus di dalam arteri (baroreseptor) yang merasakan tekanan darah sedang naik atau turun. Fungsi sel-sel ini akan mengeluarkan tanda yang membuat seluruh tubuh merespons dan membawa darah kembali ke kondisi normal. Baroreseptor menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan keras, sementara pembuluh arteri dan vena menyempit. Kebanyakan hipotensi terjadi ketika tubuh tidak dapat beradaptasi membuat tekanan darah yang rendah kembali ke normal.
5. Varises / Penyakit Otot Nimbul Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar membesar dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian lipatan betis. Varises merupakan pelebaran /pembesaran vena akibat tidak lancar nya aliran darah menuju jantung,akibat nya darah terkumpul di vena. Bagi sebagian orang, varises ( varices ) bukan masalah, terutama varices ringan tanpa keluhan. Sementara bagi orang lain, varices merupakan persoalan, yakni varises yang menimbulkan keluhan dan mengganggu aktifitas sehari-hari. Terlebih bagi orang-orang yang dalam pekerjaannya dituntut keindahan penampilan kaki (faktor kosmetik). Meski bukan penyakit serius, varises dengan stadium lanjut kadang dapat mengakibatkan penyulit (komplikasi), seperti: perdarahan, luka infeksi dan gangguan sirkulasi pembuluh darah lainnya. Varises (varices) adalah pembuluh darah balik (vena) yang melebar dan berkelok-kelok akibat gangguan (hambatan) aliran darah. Ini terjadi lantaran ketidakmampuan katub (klep) vena dalam mengatur aliran darah. Akibatnya aliran darah yang seharusnya mengalir lancar ke arah jantung, mengalami hambatan dan terjadi arus balik sebagian aliran darah dalam pembuluh darah vena, sehingga pembuluh darah vena melebar dan berkelok-kelok.
6. Penyakit Kuning Bayi Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguan kerusakan sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu. ENYAKIT Kuning di kalangan bayi yang baru lahir adalah warna kuning pada kulit dan putih mata. Penyakit kuning yang kelihatan dialami oleh sepertiga sampai separuh dari bayi normal yang baru lahir. Hal ini biasanya tidak menimbulkan masalah dan pada umumnya semakin pudar menjelang akhir minggu pertama setelah lahir. Jika penyakit kuning tidak pudar setelah seminggu, atau masih ada setelah dua minggu, silakan hubungi dokter Anda atau hospital setempat.
7. Sklerosis Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang menjadi keras. Sklerosis multipel atau sklerosis ganda (bahasa Inggris: disseminated sclerosis, encephalomyelitis disseminata, multiple sclerosis, MS) merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor,[1] terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.[2] Pada awalnya, setiap peradangan yang terjadi berangsur menjadi reda sehingga memungkinkan regenerasi selaput mielin.[2] Pada saat ini, gejala awal MS masih berupa episode disfungsi neurologis yang berulang kali membaik.[2] Walaupun demikian, dengan berselangnya waktu, sitokina yang disekresi oleh sel T akan mengaktivasi sejumlah mikroglia, dan astrosit[3] sejenis fagosit yang bermukim pada jaringan otak dan sumsum tulang belakang, dan menyebabkan disfungsi sawar otak[4] serta degenerasi saraf kronis yang berkelanjutan.[2] Secara klinis, akan terjadi akumulasi progresif[2] seperti masalah penglihatan, kelemahan pada otot, penurunan daya indra, depresi, kesulitan koordinasi dan berbicara, rasa sakit dan bahkan kelumpuhan. Secara paraklinis, ditemukan defisiensi kompleks I rantai pernafasan di dalam mitokondria,[5] dan terjadi kerusakan akson dan lebam pada otak dan sumsum tulang belakang akibat peradangan fasa akut[3] dan gliosisakson dan glia.[2] Rasio IL-12 dan IFN-gamma dalam darah juga mengalami peningkatan.
2.5 Penyakit yang berhubungan dengan darah
2. Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika terjadi luka. Hemofili merupakan penyakit turunan. Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa. Hemofilia adalah salah satu penyakit genetik tertua yang pernah dicatat.[1] kelainan perdarahan yang diturunkan yang terjadi pada seorang laki-laki tercatat dalam berkas Talmud pada Abad Kedua.[1] Sejarah modern dari hemofilia dimulai pada tahun 1803 oleh John Otto yang menerangkan adanya anak yang menderita hemofilia.[1] Pada tahun 1820, untuk pertama kalinya dilakukan ulasan tentang hemofilia oleh Nasse.[1] Pembuktian adanya kecacatan pada proses pembekuan darah pada hemofilia dilakukan oleh Wright pada tahun 1893.[1] Namun, faktor VIII (FVIII) belum teridentifikasi hingg tahun 1937 ketika Patek dan Taylor berhasil mengisolasi faktor pembekuan dari darah, yang saat itu disebut sebagai faktor antihemofilia (AHF).[1] Suatu bioasai dari faktor VIII diperkenalkan pada tahun 1950. Walaupun hubungan antara FVIII dan faktor von Willbrad (vWF) telah diketahui, namun hal ini tidak disadari saat itu. Pada tahun 1953, kurangnya faktor VIII pada pasien dengan defisiensi vWF pertama kali dijelaskan. Penelitian berikutnya oleh Nilson dan kawan-kawan mengindikasikan adanya interaksi antara 2 faktor pembekuan sebelumnya. Pada tahun 1952, penyakit christmas pertama kali dideskripsikan dan nama penyakit tersebut diambil dari nama keluarga pasien pertama yang diteliti secara menyeluruh. Penyakit ini sangat berbeda dari hemofilia karena pencampuran plasma pasien penyakit christmas dengan plasma pasien hemofilia menormalkan masa pembekuan (clotting time/CT) karena itu hemofilia A dan B kemudian dibedakan. Pada awal tahun 1960an, kriopresipitat adalah konsentrat yang pertama kali ada untuk terapi hemofilia. pada tahun 1970an, lyophilized intermediate-purity concentrates atau konsentrat murni liofil menengah pertama kali dibuat dari kumpulan darah donor. sejak saat itu terapi hemofilia secara dramatis berhasil meningkatkan harapan hidup penderitanya dan dapat memfasilitasi mereka untuk pembedahan dan perawatan di rumah Pada tahun 1980an, risiko tertular penyakit yang berasal dari konsentrat FVII pertamakali diketahui. kebanyakan pasien dengan hemofilia berat terinfeksi oleh penyakit hepatitis B dan hepatitis C. pada akhir tahun 1980an hampir semua pasien hemofilia berat terinfeksi hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C dan HIV. teknik virisidal terbaru kemudian ditemukan dan efektif membunuh virus-virus tersebut. standar terbaru tatalaksana hemofilia sekarang menggunakan konsentrat FVIII rekombinan sehingga dapat menghilangkan risiko tertular virus.
3. Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanan diastolisis kurang lebih antara 90-110 mmHg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
4. Hipotensi / Penyakit Darah Rendah Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100 mmHg (milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa)(Hydrargyrum = air raksa). HIPOTENSI merupakan kondisi tekanan darah yang terlalu rendah, yaitu apabila tekanan darah sistolik <>diastolik <>diastolic adalah tekanan saat pengisian darah di jantung sebelum dipompakan ke seluruh tubuh. Jika pengisian kurang, aliran darah di pembuluh koroner jantung akan berkurang dan dapat menyebabkan serangan jantung. Didalam tubuh kita terdapat sel-sel khusus di dalam arteri (baroreseptor) yang merasakan tekanan darah sedang naik atau turun. Fungsi sel-sel ini akan mengeluarkan tanda yang membuat seluruh tubuh merespons dan membawa darah kembali ke kondisi normal. Baroreseptor menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan keras, sementara pembuluh arteri dan vena menyempit. Kebanyakan hipotensi terjadi ketika tubuh tidak dapat beradaptasi membuat tekanan darah yang rendah kembali ke normal.
5. Varises / Penyakit Otot Nimbul Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar membesar dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian lipatan betis. Varises merupakan pelebaran /pembesaran vena akibat tidak lancar nya aliran darah menuju jantung,akibat nya darah terkumpul di vena. Bagi sebagian orang, varises ( varices ) bukan masalah, terutama varices ringan tanpa keluhan. Sementara bagi orang lain, varices merupakan persoalan, yakni varises yang menimbulkan keluhan dan mengganggu aktifitas sehari-hari. Terlebih bagi orang-orang yang dalam pekerjaannya dituntut keindahan penampilan kaki (faktor kosmetik). Meski bukan penyakit serius, varises dengan stadium lanjut kadang dapat mengakibatkan penyulit (komplikasi), seperti: perdarahan, luka infeksi dan gangguan sirkulasi pembuluh darah lainnya. Varises (varices) adalah pembuluh darah balik (vena) yang melebar dan berkelok-kelok akibat gangguan (hambatan) aliran darah. Ini terjadi lantaran ketidakmampuan katub (klep) vena dalam mengatur aliran darah. Akibatnya aliran darah yang seharusnya mengalir lancar ke arah jantung, mengalami hambatan dan terjadi arus balik sebagian aliran darah dalam pembuluh darah vena, sehingga pembuluh darah vena melebar dan berkelok-kelok.
6. Penyakit Kuning Bayi Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguan kerusakan sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu. ENYAKIT Kuning di kalangan bayi yang baru lahir adalah warna kuning pada kulit dan putih mata. Penyakit kuning yang kelihatan dialami oleh sepertiga sampai separuh dari bayi normal yang baru lahir. Hal ini biasanya tidak menimbulkan masalah dan pada umumnya semakin pudar menjelang akhir minggu pertama setelah lahir. Jika penyakit kuning tidak pudar setelah seminggu, atau masih ada setelah dua minggu, silakan hubungi dokter Anda atau hospital setempat.
7. Sklerosis Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang menjadi keras. Sklerosis multipel atau sklerosis ganda (bahasa Inggris: disseminated sclerosis, encephalomyelitis disseminata, multiple sclerosis, MS) merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor,[1] terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.[2] Pada awalnya, setiap peradangan yang terjadi berangsur menjadi reda sehingga memungkinkan regenerasi selaput mielin.[2] Pada saat ini, gejala awal MS masih berupa episode disfungsi neurologis yang berulang kali membaik.[2] Walaupun demikian, dengan berselangnya waktu, sitokina yang disekresi oleh sel T akan mengaktivasi sejumlah mikroglia, dan astrosit[3] sejenis fagosit yang bermukim pada jaringan otak dan sumsum tulang belakang, dan menyebabkan disfungsi sawar otak[4] serta degenerasi saraf kronis yang berkelanjutan.[2] Secara klinis, akan terjadi akumulasi progresif[2] seperti masalah penglihatan, kelemahan pada otot, penurunan daya indra, depresi, kesulitan koordinasi dan berbicara, rasa sakit dan bahkan kelumpuhan. Secara paraklinis, ditemukan defisiensi kompleks I rantai pernafasan di dalam mitokondria,[5] dan terjadi kerusakan akson dan lebam pada otak dan sumsum tulang belakang akibat peradangan fasa akut[3] dan gliosisakson dan glia.[2] Rasio IL-12 dan IFN-gamma dalam darah juga mengalami peningkatan.
2.5 Penyakit yang berhubungan dengan darah
1. Anemia : Kekurangan kadar eritrosit di
dalam darah.
2. Leukimia : Penyakit ini disebabkan jumlah produksi sel darah putih meningkat sehingga memakan sel darah merah.
3. Hemofilia : Ini terjadi jika sel darah tidak mampu untuk membeku jika terjadi luka. Biasanya terjadi karena kelainan pada genetika seseorang.
4. Thalasemia
5.Tekanan darah tinggi
2. Leukimia : Penyakit ini disebabkan jumlah produksi sel darah putih meningkat sehingga memakan sel darah merah.
3. Hemofilia : Ini terjadi jika sel darah tidak mampu untuk membeku jika terjadi luka. Biasanya terjadi karena kelainan pada genetika seseorang.
4. Thalasemia
5.Tekanan darah tinggi
2.6 Cara mencegah penyakit yang berkaitan dengan
darah
- Melakukan diet dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi dan sehat. Hindari makanan yang memicu terjadinya penyakit berkaitan dengan darah.
- Melakukan cek darah setiap enam bulan sekali untuk memastikan kesehatan darah kita.
- Hidup seimbang dan selalu mematuhi norma. Hindari stres dan menciptakan suasana batin yang kondusif untuk hidup sehat.
- Jauhi penggunaan narkoba. Alat suntik yang biasa digunakan seorang pecandu sangat rentan untuk menularkan berbagai penyakit yang menyerang stabilitas darah.
Pencegahan
penyakit sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Sebaiknya, kegiatan
ini diterapkan sejak dini atau saat tubuh masih sehat sehingga penyakit
enggan menjangkiti tubuh kita, kesehatan tubuh pun terjaga.Dengan tubuh sehat
dan prima, kita dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Jangan lupa, kenalkan juga pencegahan penyakit kepada putra-putri kita sejak kecil (balita) agar mereka terbiasa dan dapat menjadi bekal berharga bagi kehidupan mereka pada masa mendatang.
Enam pola untuk mencegah penyakit
Jika dilakukan dengan rutin dan bersungguh-sungguh, beberapa tips di bawah ini (sedikit banyak)dapat membantu agar tubuh tidak mudah diserang penyakit.Tips-tipsnya sangat sederhana danmudah dilakukan, yaitu dengan menerapkan:
Pola makan yang seimbang kandungan gizinya. Pola food combaining sangat efektif untuk mencegah berbagai macam penyakit.
Jangan lupa, kenalkan juga pencegahan penyakit kepada putra-putri kita sejak kecil (balita) agar mereka terbiasa dan dapat menjadi bekal berharga bagi kehidupan mereka pada masa mendatang.
Enam pola untuk mencegah penyakit
Jika dilakukan dengan rutin dan bersungguh-sungguh, beberapa tips di bawah ini (sedikit banyak)dapat membantu agar tubuh tidak mudah diserang penyakit.Tips-tipsnya sangat sederhana danmudah dilakukan, yaitu dengan menerapkan:
Pola makan yang seimbang kandungan gizinya. Pola food combaining sangat efektif untuk mencegah berbagai macam penyakit.
- Pola olah raga yang teratur sesuai berat badan dan jenjang usia. Yoga sangat disarankan bagi orang-orang yang berusia di atas 30 tahun.
- Pola pikiran positif (manejemen pikiran) agar terhindar dari stress.
- Pola hidup yang sehat dan seimbang.
- Pola istirahat yang cukup.
- Pola bernapas dalam yang benar dan teratur.
2.7
teknologi pada sistem peredaran darah
Beberapa
contoh teknologi yang berkaitan dengan sistem peredaran darah adalah sebagai
berikut[6]:
ECG berguna
untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada tutup jantung, penyakit jantung
bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi Ventrikel kiri.
Metode ini
digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau memastikan hasil uji dari
penggunaan metode lain, dan memeriksa hasil terapi jantung atau operasi bypass.
Cara ini
dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh
plak ( timbunan lemak ).
Operasi
bypass sering kali dilakukan terhadap pasien yang menderita penyumbatan
pembuluh darah orteri jantung.
Bab III
penutup
3.1
kesimpulan
Komponen-komponen
sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta
jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu
sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah,
(trombosit).
Kandungan
didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida,
yaitu hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit (Netrofil,
eosinofil, basofil) dan leukosit agranulosit (monosit, limfosit). Trombosit
berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat antibodi (kekebalan).
Pembuluh
darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik. Perbedaan darah manusia
tergolong peredaran tertutup dan ganda.
3.2 saran
Sebaiknya carilah refrensi yang memadahi
untuk membuat sebuah karya ilmiah/makalah.
Daftar
pustaka